Aku menghapus semua coretan di papan tulisku. Memulai semuanya lagi dari awal. Ku tenangkan diri kujernihkan pikiran. Aku terus membesarkan jiwaku melapangkan hatiku..
Ikhlas ikhlas ikhlas. Sungguh ajaib kata-kata itu, membuat hatiku merasa ringan. Perlahan aku mulai lupa. Meski begitu, harapan itu masih tetap ada. Aku takut. Takut harapan itu semakin besar dan menjadi-jadi. Takut semuanya semu dan impian saja.
Aku sadar semua itu telah berakhir. Bahkan aku sadar sesadar-sadarmya. Tapi perasaan itu terus muncul walaupun tak sekuat dulu.
Aku mencoba dan terus mencoba. Tapi itu tak segampang menorehkannya dalam kata-kata. Perlu usaha bahkan tenaga lebih untuk melakukannya. Begitu menyita waktu dan pikiran. Entah apa yang terjadi sebenarnya.
Tak tahu ini benar atau salah. Di luar aku tak hentinya mengatakan bahwa ini salah ini salah. Tapi hati kecilku terus berontak dan memaklumi semuanya. Terus bersikeras bahwa ini bukanlah sesuatu yang tidak benar. Ingin sekali aku mengakhirinya. Jikapun bisa, ingin sekali aku menyelesaikan ini semua dengan segera. Tapi ini tidak mudah. Bahkan untuk seseorang yang pernah mengalaminya sekalipun. Satu hari, satu bulan, bahkan bertahun tahun pun belum tentu cukup untuk mengubahnya. Kenangan itu pasti tetap akan ada. Walaupu hanya sedikit dan hanya bayangan-bayangan yang tak nyata. Namun di celah-celah hati yang sempit pun berkas itu masih tersimpan walaupun hanya selembar dan tertutupi oleh berkas-berkas yang lain.
Entah ini kepura-puraan atau memang ini adalah harapan yang aku tidak tahu kapan akan berakhir. Aku hanya masih menunggu. Menunggu jawaban atas doa-doaku. Menunggu yang terbaik yang diberikan kepadaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tinggalkan jejak setelah mengunjungi blog ini y..